Friday, April 17, 2009
Tegal kini jadi ibukota industri mobil Indonesia
Dalam wawancara dengan BusinessWeek Indonesia bulan lalu, Suparto bersemangat mewujudkan proyek ini guna menghadirkan mobil yang bisa dibeli oleh masyarakat. �Mobil Indonesia�, demikian Suparto menyebutnya. Mesin 500cc sengaja dipilihnya,�Supaya tidak head on dengan saudara-saudara tua kita,� tuturnya. Di Indonesia saat ini belum ada mobil yang bermain di kelas 500cc. Pesaing terdekatnya adalah Daihatsu Ceria 600 cc. �Tapi itu di Malaysia. 600cc versi yang paling murah, di sini mereka tidak masuk,� ujar Suparto. Selain cc yang rendah, desain mobil juga dibuat serbaguna. �Sehingga selain bisa untuk mobil penumpang, mobil ini juga bisa dipakai untuk mengangkut produk-produk pertanian,� tuturnya.
Kemampuan Suparto untuk merancang bangun mesin tidak lagi diragukan. Ia sudah merancang 4 buah mesin, diantaranya adalah mesin 1 silinder disel horizontal�yang sudah menjadi prototype dan diproduksi untuk alat pertanian oleh PT Nefa, di Tegal�mesin disel 1600cc dan 1300cc 4 silinder Indirect Injection (IDI) dan mesin disel 5 silinder 2500cc Direct Injection, twin cam, 4 valve yang dilengkapi turbo intercooler, serta mesin motor bensin 2 silinder 500 cc, yang sekarang menjadi proyek unggulan RUSNAS (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT. �Dengan blok yang sama, mesin itu bisa menjadi mesin disel dengan perubahan yang sangat minor, dan bisa double, ke gas dan bensin,� ujar Suparto.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment